Sabtu, 11 Januari 2014

Siklus Kupu-Kupu

Kupu-kupu adalah kelompok serangga yang mengalami metamorfosis lengkap. Itu berarti bahwa ada perubahan drastis dalam bentuknya selama siklus hidup mereka yang melewati tahap telur, larva, pupa dan dewasa. Kupu-kupu biasanya bertelur pada daun dari tanaman yang mereka makan. Kupu-kupu, biasanya meletakkan telurnya pada tumbuhan jelatang, kubis, dan anggota tanaman lain yang bisa memberikan sumber makanan kepada telur kupu-kupu yang telah menetas (larva).
Ketika ulat menetas dari telur, mereka akan memakan daun tanaman yang menjadi rumah sekaligus sumber kehidupan mereka untuk bermetamorfosis dengan menggigit potongan potongan daun dengan rahang mereka. Dalam jumlah besar mereka dapat menyebabkan kerusakan yang luas untuk tanaman.
Dalam pertumbuhannya, ulat harus berulang kali menumpahkan lapisan luar 'kulit' mereka (kutikula) dan memperluas tubuh mereka sebelum kutikula mengeras. Setelah itu ulat mencapai ukuran penuh dan bermigrasi dari tanaman pangan ke posisi yang terlindung, misalnya dinding atau cabang dari semak-semak. Di sini ulat akan terlindungi dengan kulit terluar mereka. Setelah merasa cukup besar dari hasil memakan dedaunan untuk menjadi pupa (kepompong). Pada beberapa spesies, ulat juga membentuk kepompong sutra itu sendiri sebelum memasuki putaran pupating. Dan selanjutnya ialah tahap kepompong  menjadi fase 'beristirahat' atau bertapa, tetapi secara internal organ larva sedang dibubarkan dan diganti dengan struktur dari sebuah kupu-kupu dewasa, meskipun masih terbatas didalam kepompong. Kupu-kupu akhirnya membagi kutikula kepompong dan tumbuh. Sayapnya masih lemah dan mudah sobek ketika pertama kali keluar dari kepompong sehingga kupu-kupu terlebih dahulu harus menunggu agar sayap mereka mengembang dan mengeras sebelum bisa terbang. Ada dua pasang sayap, tiga pasang mata, kaki, antena dan senyawa pada kupu-kupu dewasa. Makanan kupu-kupu dewasa berbeda dengan ulat. Bagian mulut berbentuk tabung (belalai) pada kupu-kupu bisa digulung di bawah kepala saat kupu-kupu tidak makan. Selama makan, kupu-kupu terlepas dari gulungannya dalam antena dan menggunakannya untuk menyedot nektar yang dikeluarkan bunga, sebelum akhirnya mereka harus mengeluarkan telur dan meneruskan garis keturunan mereka. Sebelum akhirnya mereka harus mati. Dan begitulah proses dari metamorphosis  kupu-kupu secara terus menerus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar