Kupu-kupu adalah kelompok serangga yang mengalami metamorfosis
lengkap. Itu berarti bahwa ada perubahan drastis dalam bentuknya selama siklus
hidup mereka yang melewati tahap telur, larva, pupa dan dewasa. Kupu-kupu
biasanya bertelur pada daun dari tanaman yang mereka makan. Kupu-kupu, biasanya
meletakkan telurnya pada tumbuhan jelatang, kubis, dan anggota tanaman lain
yang bisa memberikan sumber makanan kepada telur kupu-kupu yang telah menetas
(larva).
Ketika ulat menetas dari telur, mereka
akan memakan daun tanaman yang menjadi rumah sekaligus sumber kehidupan mereka
untuk bermetamorfosis dengan menggigit potongan potongan daun dengan rahang
mereka. Dalam jumlah besar mereka dapat menyebabkan kerusakan yang luas untuk
tanaman.
Dalam pertumbuhannya, ulat harus
berulang kali menumpahkan lapisan luar 'kulit' mereka (kutikula) dan memperluas
tubuh mereka sebelum kutikula mengeras. Setelah itu ulat mencapai ukuran penuh
dan bermigrasi dari tanaman pangan ke posisi yang terlindung, misalnya dinding
atau cabang dari semak-semak. Di sini ulat akan terlindungi dengan kulit
terluar mereka. Setelah merasa cukup besar dari hasil memakan dedaunan untuk
menjadi pupa (kepompong). Pada beberapa spesies, ulat juga membentuk kepompong
sutra itu sendiri sebelum memasuki putaran pupating. Dan selanjutnya ialah tahap
kepompong menjadi fase 'beristirahat' atau bertapa, tetapi secara
internal organ larva sedang dibubarkan dan diganti dengan struktur dari sebuah
kupu-kupu dewasa, meskipun masih terbatas didalam kepompong. Kupu-kupu akhirnya
membagi kutikula kepompong dan tumbuh. Sayapnya masih lemah dan mudah sobek
ketika pertama kali keluar dari kepompong sehingga kupu-kupu terlebih dahulu harus
menunggu agar sayap mereka mengembang dan mengeras sebelum bisa terbang. Ada dua
pasang sayap, tiga pasang mata, kaki, antena dan senyawa pada kupu-kupu dewasa.
Makanan kupu-kupu dewasa berbeda dengan ulat. Bagian mulut berbentuk tabung
(belalai) pada kupu-kupu bisa digulung di bawah kepala saat kupu-kupu tidak
makan. Selama makan, kupu-kupu terlepas dari gulungannya dalam antena dan
menggunakannya untuk menyedot nektar yang dikeluarkan bunga, sebelum akhirnya
mereka harus mengeluarkan telur dan meneruskan garis keturunan mereka. Sebelum
akhirnya mereka harus mati. Dan begitulah proses dari metamorphosis kupu-kupu secara terus menerus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar